MEDIA BANGGAI-Luwuk. Program Bupati Banggai Sofhian Mile tentang kesehatan gratis masih saja belum sempurna. Meski sudah dirancang dengan baik, namun pelaksanaan dilapangan selalu menimbulkan masalah. Seperti yang terjadi untuk para pasien peserta asuransi kesehatan Jamkesmas.
Para pasien Jamkesmas sering mengalami kekosongan obat di Rumah Askit Umum Daerah (RSUD) Luwuk. Wartawan koran ini bahkan sempat menyaksikan keluarga pasien asal rujukan puskesmas tangeban di RSUD Luwuk, sehari setelah lebaran lalu. Pasien Jamkesmas tersebut harus mencari bebearpa jenis obat di apotik luar rumah sakit, dengan alasan jenis obat yang diersepkan oleh dokter tidak tersedia di apotik Jamkesmas yang berada di RSUD Luwuk.
Keluarga pasien tersebut mengaku kesulitan memperoleh obat tersebut karena sehari setelah lebaran nyaris tak ada apotik yang buka di kota Luwuk. Untung saja pasien memperoleh obat yang dimintakan dokter itu di salah satu apotik tak jauh dari markas Kompi Luwuk. “Ternyata setelah dibeli, obat yang dimaksudkan adalah impus, bagaimana bias obat impus yang harganya Rp8.500 kok bisa kosong di rumah askit,” tuturnya. *gafar
Para pasien Jamkesmas sering mengalami kekosongan obat di Rumah Askit Umum Daerah (RSUD) Luwuk. Wartawan koran ini bahkan sempat menyaksikan keluarga pasien asal rujukan puskesmas tangeban di RSUD Luwuk, sehari setelah lebaran lalu. Pasien Jamkesmas tersebut harus mencari bebearpa jenis obat di apotik luar rumah sakit, dengan alasan jenis obat yang diersepkan oleh dokter tidak tersedia di apotik Jamkesmas yang berada di RSUD Luwuk.
Keluarga pasien tersebut mengaku kesulitan memperoleh obat tersebut karena sehari setelah lebaran nyaris tak ada apotik yang buka di kota Luwuk. Untung saja pasien memperoleh obat yang dimintakan dokter itu di salah satu apotik tak jauh dari markas Kompi Luwuk. “Ternyata setelah dibeli, obat yang dimaksudkan adalah impus, bagaimana bias obat impus yang harganya Rp8.500 kok bisa kosong di rumah askit,” tuturnya. *gafar