MEDIA BANGGAI-Luwuk. Selama bertahun-tahun pemerintah daerah membiarkan kerusakan yang terjadi di salah satu bendungan yang menjadi sumber air sejumlah petani di Kecamatan Masama. Salah satu bendungan yang oleh warga setempat dikenal dengan sebutan bendungan tangkios, kini kondisinya sudah rusak parah. Padahal, sumber air di bendungan itu digunakan oleh petani untuk memenui kebutuhan air ratusan hektar sawah.Untuk diketahui, saat ini jumlah bendungan di Kecamatan Masama sebanyak 11 bendungan. Satu bendungan irigasi waru, yakni bendungan yang cukup besar, ditambah dengan 10 bendungan bendungan kecil sebagai pendukung. Hanya saja, bendungan tangkios yang dibangun sejak lama, hingga kini dibiarkan rusak. Padahal, bendungan tersebut adalah bendungan pertama yang dibangun di wilayah kecamatan masama, jauh sebelum bendungan waru ada.
“Bendungan pertama sekali yang ada di masama ini adalah bendungan tangkios, tapi nasibnya sekarang sudah sangat parah and tidak pernah diperbaiki pemerintah,” tutur Syahrir, salah seorang petani.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat memprogramkan perbaikan bendungan tangkios untuk menambah kebutuhan air masyarakat petani di Masama. Pasalnya, kendala krusial yang kerap dihadapi petani di Masama selama ini kata dia, adalah seoal ketersediaan air. Ada sistim irigasi yang tidak jalan secara maksimal, baik aspek petugas penjaga pintu air, hingga pengaturan soal sistim pengairannya.*gafar
“Bendungan pertama sekali yang ada di masama ini adalah bendungan tangkios, tapi nasibnya sekarang sudah sangat parah and tidak pernah diperbaiki pemerintah,” tutur Syahrir, salah seorang petani.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat memprogramkan perbaikan bendungan tangkios untuk menambah kebutuhan air masyarakat petani di Masama. Pasalnya, kendala krusial yang kerap dihadapi petani di Masama selama ini kata dia, adalah seoal ketersediaan air. Ada sistim irigasi yang tidak jalan secara maksimal, baik aspek petugas penjaga pintu air, hingga pengaturan soal sistim pengairannya.*gafar