MEDIA BANGGAI-Luwuk. Kekuatiran kalangan di Dewan Banggai soal rencana belanja kendaraan dinas di momen APBD Perubahan melalui penetapam anggaran biaya tambahan (ABT), akhirnya terbukti.
Sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) legislative yang menelisik dokumen KUA-PPAS, menemukan adanya rencana pembelian kendaraan dinas baik untuk roda empat maupun roda dua.
Khusus untuk kendaraan dinas roda empat saja kata politisi PPRN H.Syafruddin Husain, ada anggaran lebih Rp3 miliar disiapkan. Disamping itu, terdapat belanja untuk kendaraan roda dua yang juga cukup besar. “Kalau ditotal, ada alokasi lebih Rp4 miliar untuk pengadaan kendaraan dinas,” tuturnya dihadapan rapat membahas kebijakan umum anggaran plafon prioritas anggaran sementara, Rabu (19/9) kemarin di ruang paripurna.
Menurut dia, mestinya ada upaya pemerintah memprioritaskan kebutuhan rakyat, sebab pengadaan kendaraan dinas seperti itu belum terlalu mendesak. “Ini kan momen ABT, sehingga seharusnya lihat yang prioritas untuk kebutuhan rakyat. Kalau seperti ini modelnya dan tidak bisa dibongkar lagi, lebih baik tidak usah bicara pengentasan kemiskinan,” tuturnya dengan nada tinggi.*iskandar
Sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) legislative yang menelisik dokumen KUA-PPAS, menemukan adanya rencana pembelian kendaraan dinas baik untuk roda empat maupun roda dua.
Khusus untuk kendaraan dinas roda empat saja kata politisi PPRN H.Syafruddin Husain, ada anggaran lebih Rp3 miliar disiapkan. Disamping itu, terdapat belanja untuk kendaraan roda dua yang juga cukup besar. “Kalau ditotal, ada alokasi lebih Rp4 miliar untuk pengadaan kendaraan dinas,” tuturnya dihadapan rapat membahas kebijakan umum anggaran plafon prioritas anggaran sementara, Rabu (19/9) kemarin di ruang paripurna.
Menurut dia, mestinya ada upaya pemerintah memprioritaskan kebutuhan rakyat, sebab pengadaan kendaraan dinas seperti itu belum terlalu mendesak. “Ini kan momen ABT, sehingga seharusnya lihat yang prioritas untuk kebutuhan rakyat. Kalau seperti ini modelnya dan tidak bisa dibongkar lagi, lebih baik tidak usah bicara pengentasan kemiskinan,” tuturnya dengan nada tinggi.*iskandar