MEDIA BANGGAI-Luwuk. Anggota DPRD Banggai I Nyoman Sumerta, menyoal cara cara pihak rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada para pasien yang berasal dari masyrakat miskin. Kata dia, meski sudah memegang kartu Jamkesmas, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan obat rumah sakit yang tidak ada, sehingga pasien disarankan untuk membeli di apotik yang berada di luar rumah sakit.Menurut I Nyoman, dari konfirmasi yang dilakukan dengan pihak apotik rumah sakit, diperoleh informasi bahwa resep obat yang diberikan dokter menunjuk jenis obat yang tidak masuk dalam daftar jenis obat yang ditanggung Jamkesmas. Padahal kata dia, untuk jenis obat yang sama namun berbeda merek, obat tersebut sebenarnya ada namun dalam resepnya, dokter menuliskan obat-obat yang diluar daftar yang ditanggung Jamkesmas.
“Yang jadi masalah adalah, resep dokter tidak merujuk pada jenis obat yang ditanggung Jamkesmas, makanya walaupun punya kartu jamkesmas, namun karena resep dokter bukan menunjuk obat jamkesmas yang ada di apotik rumah sakit, maka tetap saja harus beli obat diluar,” tutur I Nyoman, asat rapat pembahasan PPAS perubahan 2012, Rabu (19/9) kemarin.
Kepala RSUD Luwuk, dr. Yusran Kasim, dalam rapat tersebut menjelaskan, pihaknya akan mengundang emua dokter yang ada di rumah sakit, untuk memberikan resep berdasarkan daftar obat yang ditanggung oleh Jamkesda. *gafar
“Yang jadi masalah adalah, resep dokter tidak merujuk pada jenis obat yang ditanggung Jamkesmas, makanya walaupun punya kartu jamkesmas, namun karena resep dokter bukan menunjuk obat jamkesmas yang ada di apotik rumah sakit, maka tetap saja harus beli obat diluar,” tutur I Nyoman, asat rapat pembahasan PPAS perubahan 2012, Rabu (19/9) kemarin.
Kepala RSUD Luwuk, dr. Yusran Kasim, dalam rapat tersebut menjelaskan, pihaknya akan mengundang emua dokter yang ada di rumah sakit, untuk memberikan resep berdasarkan daftar obat yang ditanggung oleh Jamkesda. *gafar