MEDIA BANGGAI-Bunta. Meskipun sudah berjalan sekitar empat bulan, ternyata pembangunan gedung SDN Inpres Balanga Kecamatan Bunta yang bersumber dari DAK dengan besaran sekitar Rp300 juta, hingga kini belum selesai.Muncul dugaan, keterlambatan tersebut disebabkan ulah kontraktor yang menjadi mitra dalam proyek tersebut.
Menurut Amirudian yang menjadi pekerja bangunan, proyek itu baru sekitar 60 %. Keterlambatan ini katanya, karena kendala bahan bahan penunjang pekerjaan
Kepala SDN Balanga, Yulmin yang di temui Kamis (6/9) pekan lalu mengatakan, sebenarnya pihak sekolah berkeinginan melakukan pembangunan dengan swakelola, namun pekerjaan itu akhirnya dikerja kontraktor asal Bunta bernama Maurits atau biasa dipanggil Luki. Menurut dia, dana yang mereka terima melalui rekening sudah mencapai 90 %.
Sebenarnya kata dia, ada perjanjian dengan kontraktor, namun sampai saat ini pekerjaan pembangunan gedung sekolah itu belum ada perkembangan.
Karena bangunan yang belum selesai, membuat proses belajar mengajar siswanya saat ini masih meminjam gedung yang tak jauh dari bangunan sekolah tersebut.
Kontraktor bernama Maurits yang coba dikonfirmasi di kediamanya di Bunta Rabu (12/9) kemarin, tak berhasil ditemui. Menurut istrinya, Maurits sedang berada di Luwuk.*safril