MEDIA BANGGAI-Luwuk. Dinas Pertanian Kabupaten Banggai menegaskan, penyaluran bantuan sapi ke Desa Tangeban dan Desa Kospaduatakarya, sudah dilakukan sesuai daftar penerima. Sedangkan protes yang disampaikan Kepala Desa Purwoagung, Kecamatan Masama, mengenai desanya yang tidak memperoleh bantuan sapi padahal sudah disebutkan sebagai penerima sebelumnya, sulit untuk ditanggapi, karena dalam daftar penerima bantuan sapi ternyata nama desa tersebut tidak dicantumkan.
“Penyaluran bantuan itu berdasarkan SK daftar penerima yang sudah diproses ejak awal. Calon penerima itu mengajukan permohoan kemudian diproses. Nah sekarang ini tak ada dalam daftar untuk Desa Purwoagung,” tutur Kepala Seksi Produksi dan Perbibitan Ternak, drh.Erwin Hurudji, Selasa (4/9).
Katanya, terhadap semua usulan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan ditetapkan sebagai kelompok penerima. Jika tidak masuk dalam kelompok penerima maka tidak bisa disalurkan pada kelompok tersebut karena akan menjadi temuan dan masalah dikemudian hari.
Terkait dengan adanya pengakuan kepala Desa Purwoagung, yang menyebutkan desanya disebutkan sebagai desa penerima, hal itu hanyalah informasi yang keliru, karena semua desa penerima itu sudah ditetapkan dalam bentuk surat keputusan. “Bagaimana kami menyalurkan ke desa itu kalau tidak ada nama desa itu di dalam SK,” tandasnya. *gafar
“Penyaluran bantuan itu berdasarkan SK daftar penerima yang sudah diproses ejak awal. Calon penerima itu mengajukan permohoan kemudian diproses. Nah sekarang ini tak ada dalam daftar untuk Desa Purwoagung,” tutur Kepala Seksi Produksi dan Perbibitan Ternak, drh.Erwin Hurudji, Selasa (4/9).
Katanya, terhadap semua usulan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan ditetapkan sebagai kelompok penerima. Jika tidak masuk dalam kelompok penerima maka tidak bisa disalurkan pada kelompok tersebut karena akan menjadi temuan dan masalah dikemudian hari.
Terkait dengan adanya pengakuan kepala Desa Purwoagung, yang menyebutkan desanya disebutkan sebagai desa penerima, hal itu hanyalah informasi yang keliru, karena semua desa penerima itu sudah ditetapkan dalam bentuk surat keputusan. “Bagaimana kami menyalurkan ke desa itu kalau tidak ada nama desa itu di dalam SK,” tandasnya. *gafar