MEDIA BANGGAI-Luwuk. Dewan Banggai dinilai masuk angin menyusul belum jelasnya waktu pelaksanaan paripurna atas laporan hasil kerja pansus kasus reklamasi dan dugaan penjualan pesisir pantai Maahas.
Aktifis pemuda Luwuk Fadli yang getol memprotes kasus reklamasi dan dugaan transaksi pantai di Maahas, Rabu (12/9) kemarin mengatakan, kerja-kerja pansus sudah berjalan lama, sebab rapat terakhir mereka dengan pihak yang dimintai keterangannya pada bulan puasa lalu atau hampir sebulan silam. Namun anehnya kata dia, hingga kini belum diketahui jelas bagaimana tindaklanjut dalam bentuk laporannya di rapat paripurna.
“Inikan menjadi pemandangan yang aneh, terlihat sangat bersemangat di awal-awal, namun saat akhir justru melemah dan sampai sekarang sudah tak jelas. Bahkan kapan paripurna untuk mendengar laporan pansus saja, sampai kini belum jelas. Model dewan yang seperti ini, akan memunculkan penilaian miring dan dugaan masuk angin, apalagi kasus yang dibahas melibatkan pengusaha-pengusaha tertentu di Luwuk. Ini jelas memunculkan kecurigaan,” katanya.
Ia mengingatkan Dewan Banggai agar tidak melakukan praktek politik transaksional dalam kasus yang sempat jadi sorotan banyak pihak itu, sebab publik ingin mengetahui kisah akhirnya seperti apa. “Awas, jangan sampai ada politik transaksional di kasus Maahas itu,” kata dia mengingatkan.
Hingga kini, wartawan juga belum memperoleh kepastian, kapan laporan pansus akan diparipurnakan dan seperti apa rekomendasi yang dilahirkan dari kerja-kerja marathon sebelum hingga sepanjang bulan Ramadhan lalu. Sampai Rabu petang kemarin, tak ada satupun pimpinan dewan yang terlihat berkantor. Informasi yang diperoleh menyebutkan, tiga pimpinan dewan tengah berada di luar daerah sejak beberapa hari lalu.*iskandar