MEDIA BANGGAI-Luwuk. Pihak JOB Pertamina – Medco dan BP MIGAS dituding lamban dalam menangani proyek pembangunan fasilitas produksi Gas Senoro di Kabupaten Banggai. Menurut Ketua Komisi C DPRd Kabupaten Banggai, Sukri Djalumang, sampai saat ini volume pekerjaan proyek hulu Migas tersebut saat ini masih dibawah 30 persen. Berbeda dengan pekerjaan pada hilir proyek Migas Donggi Senoro yang dilaksanakan oleh PT.DS-LNG yang kini sudah diatas 50 persen realisasi fisik.
“BP-Migas sangat lamban menangani proyek hulu, sekarang realisasi fisiknya masih dibawah 30 persen, sedangkan proyek hilir sudah diatas 50 persen,” tutur Sukri, yang juga Ketua Gapensi Kabupaten Banggai itu, Senin (27/8).
Sukri sangat menyesalkan kerja-kerja JOB dan BP Migas yang tidak serius dalam melaksanakan proyek Migas di Kabupaten Banggai. Sebap kata dia, seharusnya pelaksanaan proyek yang dilaksanakan JOB dan BP MIgas di hulu, dan pekerjaan yang dilaksanakan DS-LNG di hilir, harusnya dilaksanakan bersamaan, sehingga target produksi pada tahun 2014 bisa dicapai.
“Kalau BP-Migas lambat, maka mskipun PT.DS LNG sudah tuntas di hilir, tetap saja tidak bisa beroperasi. Sebap harusnya proyek ini jalan bersamaan,” tuturnya.
Menurut Sukri, lambannya BP Migas dan JOB di proyek hulu tersebut mengancam produksi gas senoro yang sudah ditargetkan tahun 2014 mendatang. “Kalau ini terjadi, maka kabupaten banggai yang asngat dirugikan, karena tidak memperoleh dampak PAD pada tahun itu,” tuturnya.
Sukri mendesak kepada Bupati Banggai untuk segera membentuk tim percepatan pembangunan fasilitas produksi gas senoro, dan membantu pihak JOB dan BP Migas untuk melaksanakan tugas dan fungsinya pada persiapan produksi gas senoro tersebut.
“Saya meminta bupati segear bentuk tim, yang bertugas untuk mempercepat proyek di bagian hulu itu, sebap jika tidak, maka daerah yang akan dirugikan dari aspek PAD, jika tahun 2014 JOB dan BP Migas ternyata belum siap,” tandasnya. *gafar
“BP-Migas sangat lamban menangani proyek hulu, sekarang realisasi fisiknya masih dibawah 30 persen, sedangkan proyek hilir sudah diatas 50 persen,” tutur Sukri, yang juga Ketua Gapensi Kabupaten Banggai itu, Senin (27/8).
Sukri sangat menyesalkan kerja-kerja JOB dan BP Migas yang tidak serius dalam melaksanakan proyek Migas di Kabupaten Banggai. Sebap kata dia, seharusnya pelaksanaan proyek yang dilaksanakan JOB dan BP MIgas di hulu, dan pekerjaan yang dilaksanakan DS-LNG di hilir, harusnya dilaksanakan bersamaan, sehingga target produksi pada tahun 2014 bisa dicapai.
“Kalau BP-Migas lambat, maka mskipun PT.DS LNG sudah tuntas di hilir, tetap saja tidak bisa beroperasi. Sebap harusnya proyek ini jalan bersamaan,” tuturnya.
Menurut Sukri, lambannya BP Migas dan JOB di proyek hulu tersebut mengancam produksi gas senoro yang sudah ditargetkan tahun 2014 mendatang. “Kalau ini terjadi, maka kabupaten banggai yang asngat dirugikan, karena tidak memperoleh dampak PAD pada tahun itu,” tuturnya.
Sukri mendesak kepada Bupati Banggai untuk segera membentuk tim percepatan pembangunan fasilitas produksi gas senoro, dan membantu pihak JOB dan BP Migas untuk melaksanakan tugas dan fungsinya pada persiapan produksi gas senoro tersebut.
“Saya meminta bupati segear bentuk tim, yang bertugas untuk mempercepat proyek di bagian hulu itu, sebap jika tidak, maka daerah yang akan dirugikan dari aspek PAD, jika tahun 2014 JOB dan BP Migas ternyata belum siap,” tandasnya. *gafar