MEDIA BANGGAI-Batui Selatan. Sampai saat ini, baru sebanyak 2.125 penduduk yang bermukim di Kecamatan Batui Selatan (Batan), yang tersebar di sepuluh desa, telah selesai pendataan untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik.Menurut petugas pendaftar yang ditemui di Kantor Desa Paisubololi, Kecamatan Batui Selatan, Minggu (23/9) petang kemarin, pendataan di Batui Seletan semestinya dilakukan sejak awal Agustus 2012 lalu, namun karena terkendala dengan peralatan pendataan yang belum tersedia dan belum tersedianya aliran listrik pada setiap posko yang dibentuk, sehingga baru dimulai pada 3 September 2012.
“Karena pendaftaran program KTP Elektronik di Batui Selatan baru dimulai sejak 3 September lalu, maka sampai saat ini, baru dua ribu lebih penduduk yang terdata, dari target jumlah penduduk yang akan di data sebanyak sebelas ribu lebih jiwa,” ujar Nurlinda, petugas pendataan kemarin. Awalnya, sambung dia, posko pendataan di pusatkan di Kantor Kecamatan Batan, di Desa Gori-Gori, namun untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, sehingga mereka berinisiatif membuka posko di setiap desa.
Undangan perekaman pasphoto, tanda tangan, sidik jari dan iris untuk mendapatkan KTP elektronik, kata dia, telah disampaikan kepada seluruh penduduk, namun karena tingkat kesibukan warga pedesaan sebagai petani dan masih rendahnya kesadaran warga akan pentingnnya pendataan ini, sehingga prosentase jumlah penduduk yang telah selesai di data masih kecil.
“Jika sampai pada batas waktu pendataan belum semua warga terdaftar, maka akan dilakukan perpanjangan masa waktu pendaftaran, hingga seluruh warga yang wajib mendapatkan KTP Elektronik terdaftar,” pungkasnya. *aswad
“Karena pendaftaran program KTP Elektronik di Batui Selatan baru dimulai sejak 3 September lalu, maka sampai saat ini, baru dua ribu lebih penduduk yang terdata, dari target jumlah penduduk yang akan di data sebanyak sebelas ribu lebih jiwa,” ujar Nurlinda, petugas pendataan kemarin. Awalnya, sambung dia, posko pendataan di pusatkan di Kantor Kecamatan Batan, di Desa Gori-Gori, namun untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, sehingga mereka berinisiatif membuka posko di setiap desa.
Undangan perekaman pasphoto, tanda tangan, sidik jari dan iris untuk mendapatkan KTP elektronik, kata dia, telah disampaikan kepada seluruh penduduk, namun karena tingkat kesibukan warga pedesaan sebagai petani dan masih rendahnya kesadaran warga akan pentingnnya pendataan ini, sehingga prosentase jumlah penduduk yang telah selesai di data masih kecil.
“Jika sampai pada batas waktu pendataan belum semua warga terdaftar, maka akan dilakukan perpanjangan masa waktu pendaftaran, hingga seluruh warga yang wajib mendapatkan KTP Elektronik terdaftar,” pungkasnya. *aswad