MEDIA BANGGAI-Luwuk. Tim penilai calon penerima bantuan dana untuk program Support for Poor And Disadvantaged Areas (SPADA) atau dukungan untuk daerah tertinggal dan khusus, sejak Senin (10/9) kemarin, mengunjungi daerah Kabupaten Banggai.
Tim yang terdiri dari 5 perwakilan dari bank dunia dan 4 orang tim teknis Indonesia serta 3 orang dari kementrian daerah tertinggal itu, menemui sejumlah pihak di daerah ini, untuk memastikan apakah daerah Kabupaten Banggai layan untuk menerima kucuran dana bantuan bank dunia tersebut atau tidak.
Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Banggai, Hasandin Idris, tim yang dipimpin langsung Fabrizio Brestiani dari bank dunia itu, melakukan wawancara dengan sejumlah SKPD teknis, yang berkaitan dengan rencana program yang akan dijalankan.
“Tadi tim ini sudah menemui sejumlah SKPD di daerah kita, besok (hari ini—red), mereka akan mengunjungi wiayah kecamatan yang akan menjadi sasaran program,” tutur Hasanudin.
ia berharap, bank dunia bisa menetapkan Kabupaten Banggai ssebagai daerah penerima bantuan, sehingga pada tahun 2013, Kabupaten Banggai bisa memperoleh kucuran dana untuk program SPADA tersebut. “Kami akan terus berupaya mengkomunikasikan dengan tim ini, supaya tahun 2013 kita bisa ditetapkan sebagai daerah penerima, tandasnya.
Hasanudin menjelaskan, program SPADA ini secara nasional saat ini teradpat 18 kabupaten yang menjadi calon penerima, termasuk Kabupaten Banggai. Di Sulteng, kata dia, hanya Kabupaten Baggai dan Kabupaten Tojo Unauna yang masuk dalam calon penerima. Alokasi anggaran untuk 18 kabupaten itu sebesar 85 juta dolar, yang jika di rupiahkan dan dihitung rata-rata, maka masing-masing kabupaten akan kebagian sekitar 45 miliar.*gafar
Tim yang terdiri dari 5 perwakilan dari bank dunia dan 4 orang tim teknis Indonesia serta 3 orang dari kementrian daerah tertinggal itu, menemui sejumlah pihak di daerah ini, untuk memastikan apakah daerah Kabupaten Banggai layan untuk menerima kucuran dana bantuan bank dunia tersebut atau tidak.
Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Banggai, Hasandin Idris, tim yang dipimpin langsung Fabrizio Brestiani dari bank dunia itu, melakukan wawancara dengan sejumlah SKPD teknis, yang berkaitan dengan rencana program yang akan dijalankan.
“Tadi tim ini sudah menemui sejumlah SKPD di daerah kita, besok (hari ini—red), mereka akan mengunjungi wiayah kecamatan yang akan menjadi sasaran program,” tutur Hasanudin.
ia berharap, bank dunia bisa menetapkan Kabupaten Banggai ssebagai daerah penerima bantuan, sehingga pada tahun 2013, Kabupaten Banggai bisa memperoleh kucuran dana untuk program SPADA tersebut. “Kami akan terus berupaya mengkomunikasikan dengan tim ini, supaya tahun 2013 kita bisa ditetapkan sebagai daerah penerima, tandasnya.
Hasanudin menjelaskan, program SPADA ini secara nasional saat ini teradpat 18 kabupaten yang menjadi calon penerima, termasuk Kabupaten Banggai. Di Sulteng, kata dia, hanya Kabupaten Baggai dan Kabupaten Tojo Unauna yang masuk dalam calon penerima. Alokasi anggaran untuk 18 kabupaten itu sebesar 85 juta dolar, yang jika di rupiahkan dan dihitung rata-rata, maka masing-masing kabupaten akan kebagian sekitar 45 miliar.*gafar