Raflin Larekeng |
MEDIA BANGGAI-Luwuk. Pemerintah pusat menargetkan di tahun 2014, produksi beras mengalami surplus 10 juta ton. Adanya surplus produksi dapat diindikasikan swasembada pangan tercapai, dan impor komoditas pertanian yang seringkali memukul jatuh harga produk lokal dapat dihindari. Proyek percetakan sawah baru yang dibiayai dari dana Bansos diyakini dapat mendukung upaya pencapaian tersebut.
Dengan adanya program pemerintah itu, maka bisa diperkirakan produksi padi sawah Kabupaten Banggai akan mengalami kenaikan, meskipun mengalami penurunan luasan areal percetakan sawah baru ditahun 2012 yang hanya 300 hektar, bila dibandingkan tahun 2011 yakni 500 hektar.
Terjadinya penurunan bantuan pada tahun ini disebabkan lahan yang menjadi objek perluasan sawah bermasalah, sehingga Dirjen Pertanian pusat membatalkan bantuan tersebut untuk ditinjau kembali.
“ Dananya sudah cair 20 persen uang muka kerja, tapi karena ada masalah dilahan tersebut jadi sisanya dikembalikan ke pusat, namun Kami bersyukur dari uang muka kerja itu, dari target 200 hektar lebih, petani mampu mencetak 158 hektar dan menghasilkan 6,2 ton perhektar,” terang Kepala Seksi Perluasan areal Kabupaten Banggai, Raflin Larekeng,Rabu (5/9) kemarin.
Dari 300 hektar untuk tahun ini masing-masing tersebar dibeberapa wilayah yakni Sindang Sari 50 hektar, Batui Selatan 49,8 hektar, Lamala dan Lomba 78 hektar, Bualemo 78,5 hektar, dan Nuhon 43,7 hektar. Dengan anggaran perhektarnya sebesar Rp. 10 juta.
Sedangkan untuk optimalisasi lahan mencapai 1000 hektar, total anggaran sebesar Rp. 1,03 milyar lebih, dengan rincian Masama 460 hektar,Labotan 120 hektar, Simpang Raya 160 hektar, Bunta dan Tolili masing-masing 100 hektar serta sisanya sebanyak 60 hektar berada di Toili Barat.
Selain percetakan sawah yang harus segera dilakukan, sistem pengelolaan air melalui pengembangan jaringan irigasi pertanian, sehingga Kabupaten Banggai mendapat jatah sebanyak 800 hektar dengan rincian penyebarannya masing-masing Toili Barat 152 hektar, Toili 178,25 hektar, Moilong 100 hektar,Luwuk Timur 75,25 hektar, Masama 177,5 hektar, Bualemo 75 hektar dan Nuhon 42 hektar.
Untuk kedepannya, Dinas Pertanian Kabupaten Banggai mentargetkan 28 ribu hektar lahan sawah baru, sebab masih banyak lahan potensial untuk proyek percetakan sawah.
“Perluasan lahan menjadi penting karena kita melihat bahwa selama ini sudah banyak lahan sawah yang berubah fungsi, “ pungkasnya.* heRu