MEDIA BANGGAI-Luwuk. Satu hari setelah penutupan pendaftaran bakal calon (Balon) ketua DPK KNPI Banggai, bursa perebutan menjadi orang nomor satu di organisasi yang menjadi wadah berhimpunnya OKP itu kian memanas. Dari lima kandidat yang dikabarkan mengajukan pendaftaran, masing-masing Romy Botutihe, Mutaqin Suling, Batia Sisilia Hadjar, Herdianto dan Didi Hinelo, dua diantara yakni Didi dan Batia disebut-sebut akan bertarung ketat menuju KNPI 1.
Sejumlah kalangan pemuda dan politisi di Luwuk menilai, keduanya merepresentasekan dua kubu berdasarkan latar belakang, yakni Didi dari kalangan birokrasi dan Batia dari kalangan pengusaha. Lalu siapa yang paling berpeluang memegang tampuk ketua KNPI Banggai pasca Safari Junus ?
Kalangan pemuda dari berbagai elemen di Luwuk ternyata memiliki cara pandang berbeda. Sejumlah elemen pemuda, termasuk mereka yang memegang posisi ketua di OKP, kepada wartawan Senin (1/10) kemarin mengatakan, posisi Didi sudah hampir pasti menjadi ketua terpilih. Mereka yang memiliki pendapat seperti ini beralasan, saat pengajuan sebagai bakal calon, Didi diusung oleh separuh Pengurus Kecamatan KNPI se-Kabupaten Banggai, ditambah belasan organisasi kemasyarakatan pemuda yang memiliki hak suara di arena musyawarah. “Ia diusung oleh 17 OKP tambah pengurus kecamatan KNPI, dan informasi terakhir yang kami peroleh, dukungannya sudah mencapai 24 suara,” sebut seorang ketua OKP di Luwuk.
Informasi soal besarnya PK dan OKP pengusung Didi ini, juga diamini seorang stering comite. “Memang saat pendaftaran, dukungan pada Didi dari PK dan OKP cukup besar. Namun apakah itu juga menggambarkan dukungan suara di arena musyawarah, tentu nanti terbukti di arena,” kata dia.
Pernyataan ini, senada dengan penuturan Badrin Nonsi, salah tim pemenangan Batia. Ia mengatakan, saat pendaftaran sebagai bakal calon, Batia hanya memenuhi ketentuan sesuai syarat yakni 1 PK KNPI dan 4 OKP yang menjadi pengusung saat pendaftaran. Namun kata dia, soal hasil ril di Musyawarah Kabupaten KNPI Banggai, semuanya akan terlihat di arena. “Saya pikir, banyaknya dukungan saat pendaftaran, bukan gambaran akhir sebuah pertarungan, sebab hasil akhir akan ditentukan saat pemungutan suara. Jadi kalau ada yang menyebut Batia sudah pasti kalah, itu baru hitungan diatas kertas,” kata Badrin yang juga Sekretaris Pemuda Pancasila ini dengan nada diplomatis.*iskandar
Sejumlah kalangan pemuda dan politisi di Luwuk menilai, keduanya merepresentasekan dua kubu berdasarkan latar belakang, yakni Didi dari kalangan birokrasi dan Batia dari kalangan pengusaha. Lalu siapa yang paling berpeluang memegang tampuk ketua KNPI Banggai pasca Safari Junus ?
Kalangan pemuda dari berbagai elemen di Luwuk ternyata memiliki cara pandang berbeda. Sejumlah elemen pemuda, termasuk mereka yang memegang posisi ketua di OKP, kepada wartawan Senin (1/10) kemarin mengatakan, posisi Didi sudah hampir pasti menjadi ketua terpilih. Mereka yang memiliki pendapat seperti ini beralasan, saat pengajuan sebagai bakal calon, Didi diusung oleh separuh Pengurus Kecamatan KNPI se-Kabupaten Banggai, ditambah belasan organisasi kemasyarakatan pemuda yang memiliki hak suara di arena musyawarah. “Ia diusung oleh 17 OKP tambah pengurus kecamatan KNPI, dan informasi terakhir yang kami peroleh, dukungannya sudah mencapai 24 suara,” sebut seorang ketua OKP di Luwuk.
Informasi soal besarnya PK dan OKP pengusung Didi ini, juga diamini seorang stering comite. “Memang saat pendaftaran, dukungan pada Didi dari PK dan OKP cukup besar. Namun apakah itu juga menggambarkan dukungan suara di arena musyawarah, tentu nanti terbukti di arena,” kata dia.
Pernyataan ini, senada dengan penuturan Badrin Nonsi, salah tim pemenangan Batia. Ia mengatakan, saat pendaftaran sebagai bakal calon, Batia hanya memenuhi ketentuan sesuai syarat yakni 1 PK KNPI dan 4 OKP yang menjadi pengusung saat pendaftaran. Namun kata dia, soal hasil ril di Musyawarah Kabupaten KNPI Banggai, semuanya akan terlihat di arena. “Saya pikir, banyaknya dukungan saat pendaftaran, bukan gambaran akhir sebuah pertarungan, sebab hasil akhir akan ditentukan saat pemungutan suara. Jadi kalau ada yang menyebut Batia sudah pasti kalah, itu baru hitungan diatas kertas,” kata Badrin yang juga Sekretaris Pemuda Pancasila ini dengan nada diplomatis.*iskandar